
Wisata Seongeup Folk Village Korea adalah salah satu destinasi paling memesona di Pulau Jeju yang seolah mengajak setiap pengunjung melintasi waktu, kembali ke era Joseon ketika kehidupan masih sederhana dan budaya dijaga dengan penuh penghormatan. Begitu menjejakkan kaki di desa ini, kamu akan disambut oleh hamparan rumah beratap jerami, jalanan batu yang berliku lembut, serta aroma kayu dan tanah yang begitu menenangkan. Inilah tempat di mana sejarah, budaya, dan keindahan alam berpadu menjadi satu cerita panjang tentang kehidupan rakyat Korea tempo dulu.
Keindahan Alam dan Budaya di Jantung Jeju
Pulau Jeju terkenal dengan lanskap vulkanik dan laut birunya yang menawan, namun Seongeup Folk Village menawarkan sisi lain dari pesona pulau ini — sisi yang berakar kuat pada budaya dan tradisi. Desa ini terletak di kaki Gunung Halla (Hallasan), gunung tertinggi di Korea Selatan, dan dikelilingi oleh alam yang hijau serta udara yang segar. Suasana yang tenang di sini membuat wisatawan bisa benar-benar merasakan kedamaian khas pedesaan Korea.
Sejarah Panjang Desa Seongeup
Seongeup bukan sekadar desa wisata; ia adalah desa bersejarah yang telah ada sejak abad ke-15, ketika era Joseon masih berkuasa. Desa ini dulunya merupakan pusat administrasi penting di Jeju dan menjadi rumah bagi keluarga bangsawan serta pejabat kerajaan. Banyak rumah tradisional yang masih berdiri kokoh hingga kini, dibangun dengan teknik kuno menggunakan batu vulkanik, kayu, dan jerami yang tahan terhadap angin laut yang kencang.
Rumah Tradisional Korea yang Autentik
Hanok dan Arsitektur Batu Vulkanik
Ciri khas utama wisata Seongeup Folk Village Korea adalah rumah-rumah hanok tradisionalnya. Namun berbeda dari hanok di daratan Korea, rumah di Seongeup menggunakan batu hitam vulkanik khas Jeju yang kuat dan tahan cuaca. Atap jeraminya berfungsi menjaga suhu ruangan tetap sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin. Setiap rumah dikelilingi oleh pagar batu yang disusun tanpa semen — teknik kuno yang menunjukkan kecerdasan arsitektur lokal.
Simbol Kehidupan: Patung Dol Hareubang
Salah satu ikon paling menarik di desa ini adalah Dol Hareubang, patung batu berwajah ramah yang menjadi penjaga spiritual Pulau Jeju. Patung ini dipercaya melindungi penduduk dari roh jahat dan membawa keberuntungan. Setiap Dol Hareubang memiliki ekspresi yang berbeda, dan warga setempat masih memegang tradisi menghormatinya hingga hari ini.
Tradisi dan Kearifan Lokal yang Masih Hidup
Budaya Gotong Royong di Desa
Masyarakat Seongeup terkenal dengan semangat gotong royongnya. Setiap musim panen, mereka berkumpul untuk bekerja bersama — mulai dari menanam, memanen, hingga memperbaiki rumah. Tradisi ini disebut pumasi, dan meskipun dunia modern sudah merambah ke segala sisi, semangat ini tetap bertahan sebagai warisan tak ternilai dari leluhur mereka.
Festival dan Kegiatan Budaya
Desa ini juga sering mengadakan berbagai festival budaya yang menampilkan musik tradisional samulnori, tari topeng, serta pertunjukan cerita rakyat (pansori). Pengunjung dapat ikut serta dalam aktivitas membuat tteok (kue beras), menulis kaligrafi Korea, hingga mengenakan hanbok tradisional dan berfoto di latar rumah kuno yang autentik.
Wisata Edukatif di Tengah Sejarah
Museum dan Pusat Budaya Desa
Bagi pecinta sejarah, Seongeup Folk Village menyediakan museum kecil yang menyimpan berbagai artefak seperti alat pertanian, senjata kuno, dan dokumen penting era Joseon. Melalui benda-benda ini, wisatawan bisa memahami bagaimana masyarakat Jeju dahulu hidup dalam kesederhanaan namun tetap menjaga kehormatan dan harmoni dengan alam.
Kuliner Khas Desa Seongeup
Tidak lengkap rasanya menikmati wisata Seongeup Folk Village Korea tanpa mencicipi kuliner lokalnya. Salah satu yang paling terkenal adalah Jeonbokjuk — bubur abalon yang kaya rasa dan bergizi tinggi. Ada pula Omegi tteok, kue ketan lembut yang manisnya pas, serta makgeolli Jeju, minuman fermentasi tradisional yang menyegarkan. Semua makanan disajikan dengan cita rasa otentik yang membuat pengalaman kuliner di sini terasa hangat dan penuh makna.
Cara Menuju Seongeup Folk Village
Untuk mencapai desa ini, wisatawan dapat menempuh perjalanan sekitar satu jam dari pusat Kota Jeju. Transportasi menuju Seongeup cukup mudah — tersedia bus umum, taksi, atau paket tur wisata harian. Jika kamu menyukai petualangan, menyewa mobil juga menjadi pilihan ideal untuk menjelajahi lanskap indah sepanjang perjalanan ke desa ini.
Tips Berkunjung ke Seongeup Folk Village
- Datanglah di pagi hari untuk menghindari keramaian dan menikmati udara segar Jeju.
- Kenakan pakaian nyaman, karena kamu akan banyak berjalan kaki di jalanan berbatu.
- Hormati budaya lokal — hindari menyentuh benda-benda kuno tanpa izin.
- Bawa kamera, karena setiap sudut desa ini seperti potongan dari film sejarah Korea.
Menginap di Desa Tradisional
Beberapa rumah di Seongeup Folk Village kini berfungsi sebagai guesthouse, menawarkan pengalaman menginap dengan gaya tradisional. Tidur di lantai berlapis ondol (pemanas lantai khas Korea) sambil mendengar suara jangkrik malam adalah sensasi yang tak akan kamu temui di hotel modern mana pun.
Pesona yang Tak Lekang oleh Waktu
Berjalan di Seongeup seperti menyusuri lembaran hidup yang ditulis oleh tangan waktu. Setiap batu, pagar, dan aroma kayu di udara seolah menyimpan kisah masa lalu — kisah tentang kerja keras, cinta, dan kebijaksanaan. Desa ini bukan sekadar tempat untuk dikunjungi, tapi untuk direnungkan: bagaimana manusia hidup berdampingan dengan alam tanpa kehilangan jati dirinya.
Penutup: Wisata Seongeup Folk Village Korea
Menutup perjalanan di wisata Seongeup Folk Village Korea, kamu akan pulang dengan hati yang tenang dan pikiran yang kaya. Desa ini bukan hanya menawarkan pemandangan, tapi pengalaman hidup yang dalam. Di balik keindahan dan kesederhanaannya, Seongeup mengajarkan satu hal penting — bahwa tradisi bukanlah masa lalu, melainkan jembatan menuju masa depan yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.
Jika kamu mencari tempat di Korea yang mampu menyentuh jiwa dan memeluk keheningan, maka wisata Seongeup Folk Village Korea adalah jawabannya.